Rabu, 26 Januari 2011

Dispertan Gelar Sosialisasi GAP Buah Mangga

Dalam rangka untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan petani mangga dalam menerapkan prinsip-prinsip Good Agriculture Practices (GAP) atau berbudidaya yang baik dan benar, Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan Dispertan Provinsi Jawa Timur, Selasa (26/10) menggelar sosialisasi SL-GAP buah mangga bagi Gapoktan Tani Makmur Desa Karangpranti Kecamatan Pajarakan.


Sosialisasi ini dihadiri oleh Kepala Dispertan Kabupaten Probolinggo Hasyim Ashari, perwakilan Dispertan Provinsi Jatim Endang Puspita Ningsih, Koordinator PPL Kecamatan Pajarakan Anik Rachmawati dan Kepala Desa Karangpranti. Gapoktan Tani Makmur ini merupakan petak percontohan SL-GAP mangga yang dipilih oleh Dispertan Kabupaten Probolinggo.

Kepala Dispertan Hasyim Ashari dalam sambutannya mengatakan Dinas Pertanian tidak akan mengembangkan areal mangga yang sudah ada, tetapi akan terus berupaya untuk bisa meningkatkan kualitas dari buah mangga tersebut. Sehingga nantinya ada perbedaan antara mangga yang sudah GAP dan yang tidak.

“Sosialisasi ini digelar supaya para petani mangga bisa membudidayakan mangganya sesuai dengan Stadard Operationale Prosedur (SOP) secara tepat dan konsisten,” ujar Hasyim.

Lebih lanjut Hasyim menambahkan SOP ini perlu dilakukan supaya ada perbedaan baik dari segi perawatan maupun produktivitas yang dihasilkan. Untuk meningkatkan produktivitas, petani buah mangga harus bisa berkreasi seperti cabang harus rajin dipangkas dan kebun harus rutin dibersihkan.

“Selama ini banyak petani yang beranggapan semakin banyak cabang, maka semakin banyak pula buah yang dihasilkan. Padahal secara alamiah, buah mangga terletak di cabang yang berada di luar,” jelasnya.

Hasyim mengharapkan supaya dana yang sudah diberikan oleh dinas bisa dikelola secara mandiri oleh kelompok tani dengan terus menerapkan ilmu yang sudah didapat dari para pembimbing. Sehingga nantinya mampu meningkatkan produktivitas dan menambah pendapatan masyarakat petani buah mangga.

“Tolong ilmu yang sudah didapat diterapkan di kelompoknya masing-masing. Tunjukkanlah bahwa dinas tidak salah memilih kelompok ini sebagai kelompok percontohan,” terangnya.

Sementara Endang Puspita Ningsih dari Dispertan Provinsi Jawa Timur mengatakan peningkatan kualitas buah mangga yang dihasilkan tidak hanya bisa dilihat dari ukuran dan besar kecil buahnya saja, tetapi juga harus aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
“Mudah-mudahan buah mangga yang dibudidaya oleh kelompok tani ini bisa terus berkembang. Tolong perhatikan kebersihan kebun dan gulmanya juga harus dijaga. Sehingga produktivitasnya bisa meningkat,” ujarnya singkat.

Sedangkan Kabid Teknik Produksi pada Dispertan Kabupaten Probolinggo Handaka Murwanta menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM hortikultura yang ditandai dengan meningkatnya kemampuan dan kemandirian petani dalam menerapkan GAP. Selain itu juga untuk meningkatkan produksi buah-buahan terutama mangga baik kualitas maupun kuantitas yang akhirnya pendapatan petani meningkat.

“Mangga dari Kabupaten Probolinggo sudah terkenal kemana-mana. Selain untuk dimakan, mangga ini harus dijual ke pasaran. Peluangnya kita sudah punya nama. Namun kita tidak ingin hanya tinggal nama saja, tetapi mangganya berasal dari daerah lain. Oleh karena itu saya minta kelompok tani ini untuk bisa meningkatkan kualitas buah mangga yang dihasilkan,” ujarnya.

Handaka mengajak petani supaya bisa berbudidaya mangga yang baik dan benar sehingga bisa menghasilkan mangga yang kualitasnya bagus dan aman untuk dikonsumsi.

“Dalam upaya peningkatan produksi produktivitas dan mutu produk perlu upaya secara maksimal. Salah satunya adalah dengan usaha penerapan SOP. Tolong apa yang sudah didapat segera disebarkan kepada petani yang lain, minimal diterapkan di kebunnya masing-masing,” jelasnya.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Bromo Info, jumlah petak percontohan di Gapoktan Tani Makmur mencakup 100 pohon yang terdiri dari petak GAP 50 pohon dan petak non GAP 50 pohon. Jumlah peserta SL-GAP buah mangga di Gapoktan ini mencapai 25 orang dan FFD (Farm Field Day/Hari Temu Lapang Petani) sebanyak 40 orang.

Adapun bantuan saprodi yang diberikan meliputi pupuk organik/kotoran hewan sebanyak 11.400 Kg, gunting pangkas 10 buah, hand sprayer 3 unit dan power sprayer 1 unit. Besar dana untuk pelaksanaan Sl-GAP dan FFD ini mencapai Rp. 22,2 juta.

“Secara keseluruhan, perkembangan tanaman dan produktivitas mangga di Kabupaten Probolinggo selama tahun 2010 hingga bulan September mencapai 1.003.737 pohon dengan luas areal 10.037,4 hektar dan produktivitasnya mencapai 18.430 ton,” pungkas Handaka. (Anik Rachmawati,SP.MMA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar