Minggu, 23 Januari 2011

B O K H A S I

disusun oleh Anik Rachmawati,SP,MMA
PENDAHULUAN
Untuk meningkatkan dan menjaga kestabilan produksi pertanian khususnya tanaman pangan, perlulah kiranya diterapkan suatu tehnologi yang murah, tepat guna dan mudah tersedia  di tingkat petani, khususnya dengan memanfaatkan seluruh potensi sumber daya alam dilingkungan pertanian sehingga tidak memutus rantai sistim  ekologi pertanan sendiri.
Penerapan tehnologi Effective Mikroorganisms 4 (EM-4) merupakan tehnologi alternatif yang memberikan peluang seluas-luasnya untuk meningkatkan dan menjaga kestabilan produksi tanaman pertanian. Cara kerja EM-4 didalam tanah  yang secara sinergis dapat menekan populasi hama dan penyakit tanaman., meningkatkan kesuburan tanah secara  fisik, kimia adan biologis sehingga dapat meningkatkan kesehatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, mungkin masih banyak menjadi bahan pertanyaan  dan menimbulkan hal-hal yang kontriversial, karena kita masih memegang teguh pada konsep teori yang lama, baik dalam ilmu tanah, agronomi, hama dan penyakit serta fisiologi tanaman.
Salah satu hasil fermentasi bahan organic dengan inokulasi (EM-4) disebut dengan istilah BOKHASI yang mungkin penerapannya masih belum memasyarakat pada bidang pertanian di Indonesia secara luas. Sebenarnya Bokhasi mempunyai peranan yang sangat besar dalam penyediaan pupuk organic secara cepat untuk memenuhi kebutuhan pupuk pada berbagai jenis tanaman pertanian.
 I, TEKNOLOGI EFFECTIVE MIKROORGANISMS  4 (EM-4)
Teknologi EM-4 adalah teknologi budaya pertanian untuk meningkatkan kesehatan dan kesuburan  tanah dan tanaman dengan menggunakan mikroorganisme yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. EM-4 mengandung Lactobacillus, ragi dan bakteri fotosintetik, Actinomycetes dan jamur pengurai selulose, untuk memfermentasikan bahan organic tanah menjadi senyawa organic  yang mudah diserap oleh akar tanaman. Teknologi EM-4 ditemukan pertama kali oleh Prof. Dr. Teruo Higa dari Universitas Ryukyus, Jepang dan telah diterapkan secara luas di negara Jepang, Amerika, Brasil, Taiwan, Korea Selatan, Thailand, Philipina, Malaysia, Bhitan, Laos, Myanmar, Bangladesh, Srilanka, India, Pakistan, Selandia Baru dan Australia.

BOKHASI
Bokhasi adalah hasil fermentasi bahan organic (jerami, sampah organis,pupuk kandang dll) dengan tehnologi EM-4 yang dapat digunakan sebagai pupuk organic untuk menyuburkan tanah dan  meningkatkan  pertumbuhan dan produksi tanaman. Bokhasi dapat dibuat dalam beberapa hari  dan bisa langsung  digunakan sebagai pupuk.

MANFAAT BOKHASI
Sangat berguna bagi petani sebagai sumber pupuk organic yang siap pakai dalam waktu singkat. Petani padi, palawija, sayur, bunga  dan buah sangat banyak memerlukan pupuk organic , sehingga bokhasi dapat merup[akan kunci keberhasilan produksi pertanian dengan biaya murah.

BAHAN BOKHASI
Bahan bokhasi sangat banyak terdapat disekitar lahan pertanian, misalnya jerami, pupuk kandang, rumput, pupuk hijau, sekam, serbuk gergaji dll.

LANDASAN TEORI
Setiap bahan organic yang akan terfermentasi oleh mikroorganisme  fermentasi (EM-4) dalam kondisi semi anarobik/anaerobic pada suhu 40-50 derajat celcius. Hasil fermentasi bahan organic berupa senyawa organic sangat mudah diserap oleh perakaran tanaman. 

II CARA PEMBUATAN
Bokhasi jerami
Bahan :
    Jerami 200 kg termasuk berbagai jenis rumput/pupuk hijau dipotong-potong sepanjang 5-10 cm *
    Dedak 10 kg
    Sekam 200 kg
    Gula pasir 10 sendok makan
    EM-4 200 ml (20 sendok makan)**
    Air secukupnya
Cara pembuatan :
    Larutkan EM-4 dan gula kedalam air.
    Jerami ,sekam dan dedak  dicampur secara merata.
    Siramkan EM-4 secara per lahan-lahan kedalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30%. Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak keluar adonan dan bila kepala dilepas, maka adonan akan megar.
    Adonan digundukkan diatas ubin yang kering dengan ketinggian 15-20 cm kemudian ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari.
    Pertahankan suhu gundukan adonan 40-50 oC. Jika suhu lebih dari 50 oC, bukalah karung penutup dan gundukan adonan dibalik-balik, kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokahsi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam.
    Setelah 4 hari, Bokhasi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik
Keterangan : * dan ** berlaku untuk berbagai  macam bahan  organic, biasanya untuk membuat 1 ton bokhasi diperlukan 1 lt EM-4

Bokhasi pupuk kandang
Bahan :
    Pupuk kandang 300 kg
    Dedak  10 kg
    Sekam 200 kg
    Gula pasir 10 sendok makan
    EM-4 200 ml (20 sendok makan)
    Air secukupnya.
Cara pembuatan :
�$82�    Larutkan EM-4 dan gula kedalam air
    Pupuk kandang, sekam dan dedak dicampur secara merata.
    Siramkan EM-4 secara per lahan-lahan kedalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30%. Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak keluar adonan dan bila kepala dilepas, maka adonan akan megar.
    Adonan digundukkan diatas ubin yang kering dengan ketinggian 15-20 cm kemudian ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari.
    Pertahankan suhu gundukan adonan 40-50 oC. Jika suhu lebih dari 50 oC, bukalah karung penutup dan gundukan adonan dibalik-balik, kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokahsi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam.
    Setelah 4 hari, Bokhasi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organic
Bokhasi pupuk kandang-arang
Bahan
    Pupuk kandang 200 kg
    Dedak  10 kg
    Arang sekam/arang serbuk gergaji 100 kg
    Gula pasir 10 sendok makan
    EM-4 200 ml (20 sendok makan)
    Air secukupnya 

Cara pembuatan :
    Larutkan EM-4 dan gula kedalam air
    Pupuk kandang,arang sekam/arang serbuk gergaji dan dedak dicampur secara merata.
    Siramkan EM-4 secara per lahan-lahan kedalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30%. Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak keluar adonan dan bila kepala dilepas, maka adonan akan megar.
    Adonan digundukkan diatas ubin yang kering dengan ketinggian 15-20 cm kemudian ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari.
    Pertahankan suhu gundukan adonan 40-50 oC. Jika suhu lebih dari 50 oC, bukalah karung penutup dan gundukan adonan dibalik-balik, kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokahsi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam.
    Setelah 4 hari, Bokhasi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organic

Bokhasi pupuk kandang-tanah
Bahan
    Tanah (20 bagian)
    Pupuk kandang  (10 bagian)
    Dedak  (10 bagian)
    Arang sekam/arang serbuk gergaji  (10 bagian)
    Gula pasir 10 sendok makan
    EM-4 200 ml (20 sendok makan)
    Air secukupnya 
Cara pembuatan :
    Larutkan EM-4 dan gula kedalam air
    Tanah,pupuk kandang,arang sekam/arang serbuk gergaji dan dedak dicampur secara merata.
    Siramkan EM-4 secara per lahan-lahan kedalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30%. Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak keluar adonan dan bila kepala dilepas, maka adonan akan megar.
    Adonan digundukkan diatas ubin yang kering dengan ketinggian 15-20 cm kemudian ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari.
    Pertahankan suhu gundukan adonan 40-50 oC. Jika suhu lebih dari 50 oC, bukalah karung penutup dan gundukan adonan dibalik-balik, kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokahsi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam.
    Setelah 4 hari, Bokhasi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organic

Bokhasi pupuk Express (24 jam)
Bahan
    Jerami kering/daun-daun kering/sekam/serbuk gergaji atau bahan apa saja yang dapat difermentasi 200 kg
    Bokhasi yang sudah jadi 20 kg
    Dedak  20 kg
    Gula pasir  5 sendok makan
    EM-4 200 ml (20 sendok makan)
    Air secukupnya 
Cara pembuatan :
    Larutkan EM-4 dan gula kedalam air
    Jerami kering/daun-daun kering/sekam/serbuk gergaji atau bahan apa saja yang dapat difermentasi  dicampur  dengan bokhasi yang sudah jadi dan dedak secara merata.
    Siramkan EM-4 secara per lahan-lahan kedalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30%. Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak keluar adonan dan bila kepala dilepas, maka adonan akan megar.
    Adonan digundukkan diatas ubin yang kering dengan ketinggian 15-20 cm kemudian ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari.
    Pertahankan suhu gundukan adonan 40-50 oC. Jika suhu lebih dari 50 oC, bukalah karung penutup dan gundukan adonan dibalik-balik, kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokahsi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam.
    Setelah 4 hari, Bokhasi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organic

Bokhasi pakan ternak  dari kotoran ternak
Manfaat        : Untuk pakan ternak ayam, itik dan babi. Dapat menekan biaya   pakan lebih  dari 30%
Syarat       : Kotoran ayam/kambing/sapi dalam keadaan kering

Formula A       
Bahan
    Kotoran ayam ( 2 bagian)
    Kotoran kambing (1bagian)
    EM-4 (10 ml)
    Dedak  secukupnya
    Gula pasir  2 sendok makan atau Molases/tetes tebu  10 ml
    Air secukupnya
    Kadar air 30%
    Tanah subur yang bersih 1 genggam
    Catatan : setiap bagian berdasarkan volume (ember,bakul,kaleng dll) 
Cara pembuatan :
    Difermentasi selama 2-4 hari dalam keadaan anaerob (tertutup/tanpa oksigen)

Formula B
Bahan
    10 bagian formula A
    5 bagian konsentrat
    2 bagian jagung
Cara pembuatan
    Semua bahan dicampur menjadi satu kemudian dapat langsung diberikan sebagai pakan ternak.
Cara penggunaan bokhasi pakan ternak dan bokhasi pakan ternak tambahan
Untuk ayam petelur diberikan setelah ayam berumur 3 bulan
Pemberian larutan EM-4 dapat dilakukan setiap hari pada air minum ternak dengan konsentrasi 0,5-1 ml per liter air minum ternak.

III CARA PENGGUNAAN
Cara penggunaan umum :
    3-4 genggam bokhasi setiap meter2  disebar merata diatas permukaan tanah, pada tanah yang kurang subur  dapat diberikan lebih.
    Cangkul/bajak tanah untuk mencampurkan bokhasi kedalam tanah. Penggunaan penutup tanah (mulsa) dari jerami atau rumput-rumputan kering sangat dianjurkan pada tanah tegalan. Pada tanah sawah pemberian bokhasi dilakukan pada waktu pembajakan dan setelah tanaman padi berumur 14 hari dan 1 bulan.
    Siramkan/semprotkan 10 cc EM-4/lt air kedalam tanah.
    Biarkan bokhasi selama seminggu kemudian bibit siap ditanam
    Untuk tanaman buah-buahan, bokhasi disebar melingkar diluar perakaran tanaman dan siramkan 10 cc EM-4/lt air setiap 1 minggu sekali.

Cara penggunaan khusus  
    Bokhasi jerami dan bokhasi pupuk kandang baik dipakai untuk  melanjutkan fermentasi penutup tanah (mulsa) dari bahan organic lainnya dilahan pertanian, juga banyak digunakan pada tanah sawah karena ketersediaan bahan yang cukup.
    Bokasi pupuk kandang dan bokhasi pupuk kandang tanah baik dipakai untuk pembibitan dan menanan bibit yang masih kecil
    Bokhasi  express baik digunakan sebagai penutup tanah (mulsa) pada tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan
    Pembuatan bokhasi dapat disesuaikan dengan ketersediaan bahan di masing-masing lahan pertanian.

Cara pembuatan EM-5 (pestisida organik)
Bahan
    Molas/tetes atau gula               100 ml/0,5 ons
    EM-4                       100 ml
    Cuka makan/cuka aren           100 ml
    Alkohol (40%)               100 ml
    Air cucian beras yang pertama    1.000 ml
Cara membuat
    Kelima bahan dicampur dan dimasukka kedalam botol/jerigen yang ada tutupnya
    Dikocok setiap pagi dan sore hari.
    Buka tutup botol/jerigen untuk membebaskan gas yang terbentuk selama proses fermentasi berlangsung.
    Kurang lebih 15 hari pengocokan dihentikan (setelah tidak ada gas yang terbentuk), biarkan lagi selama 7  hari.
Dosis
    Campurkan EM-5 sebanyak 5-10 ml/lt air.
    Larutan EM-5 sebaiknya disemprotkan pada sore hari menjelang matahari terbenam.
Kegunaannya
    Untuk menekan serangan hama penyakit pada tanaman pertanian
( dari berbagai sumber )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar